Perbuatan Tuhan dan
perbuatan manusia
1. Aliran Jabariyah
Menurut aliran ini, manusia tidak
berkuasa atas perbuatannya yang menentukan perbuatan manusia itu adalah Tuhan,
karena itu manusia tidak berdaya sama sekali untuk mewujudkan perbuatannya baik
atau buruk. Diumpamakan manusia seperti wayang yang tidak berdaya, bagaimana
dan kemana ia bergerak terserah dalang
yang memainkan wayang itu. Dalang
manusia adalah Tuhan, ini dianggap paham Jabariyah yang dianggap moderat,
perbuatan manusia tidak sepenuhnya ditentukan untuk Tuhan, tetapi manusia punya
andil juga dalam dalam mewujudkan perbuatannya.
2. Aliran Qadariyah
Manusia mempunyai iradat (kemampuan
berkehendak atau memilih) dan qudrah (kemampuan untuk berbuat). Menurut paham
ini Allah SWT membekali manusia sejak lahirnya dengan qudrat dan iradat, suatu
kemampuan untukmewujudkan perbuatan-perbuatan tersebut.
3.
Aliran Mu'tazilah
Paham ini dalam masalah af’al ibadah
seirama dengan paham Qadariyah untuk perbuatan-perbuatan Tuhan, mereka
berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kewajiban-kewajiban itu dapat disimpulkan
dalam satu kewajiban yaitu kewajiban berbuat baik dan terbaik bagi manusia
seperti kewajiban Tuhan menepati janji n janji-Nya. Kewajiban Tuhan mengirim
Rasulrasul-Nya untuk petunjuk kepada manusia dan lain-lain.
4. Aliran Asy’ariyah
Dalam menggambarkan hubungan perbuatan
manusia dengan qodrat dan iradat Tuhan, Abu Hasan Ali Bin Ismail al- Asy’ari
menggunakan paham kasb yang dimaksud dengan al-Kasb adalah berbarengan
kekuasaan manusia dengan perbuatan Tuhan. Artinya apabila seseorang ingin
melakukan suatu perbuatan, perbuatan itu baru terlaksana jika sesuai dengan
kehendak Tuhan.
5. Aliran Maturidiyah
Menurut golongan maturidiyah, kemauan
sebenarnya adalah kemauan Tuhan namun tidak selamanya perbuatan manusia
dilakukan atas kerelaan Tuhan karena Tuhan tidak menyukai perbuatan-perbuatan
buruk. Jadi di dalam aliran maturidiyah ada 2 unsur: kehendak dan kerelaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar